Memahami Teknologi 5.0 dalam Kehidupan Manusia
oleh Luluk Sumiarso
Pendiri & Ketua NioD (The Nusantara Institute of Diripedia)
Sebelum membahas tentang Teknologi 5.0, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teknologi, serta perbedaannya dengan “teknik” dan keteknikan (ihwal tentang teknik). Kita juga perlu memahami hubungan antara manusia dan teknologi, serta teknologi dengan budaya dan peradaban.
Teknologi dan keteknikan adalah dua konsep yang saling terkait tetapi berbeda. Teknologi adalah produk atau sistem yang dihasilkan dari penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Sementara itu, keteknikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan matematika untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara teknologi tersebut. Dalam bahasa Inggris, keteknikan disebut
Teknologi (“Technology”) merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis dalam kehidupan manusia. Ini mencakup alat, mesin, perangkat, dan sistem yang dirancang untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya, teknologi informasi meliputi komputer, internet, dan perangkat lunak; teknologi medis mencakup mesin MRI dan teknologi bedah robotik; sedangkan teknologi manufaktur melibatkan robotika industri dan mesin otomatisasi.
Sedangkan Keteknikan (“engineering”) adalah disiplin ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan matematika untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara struktur, mesin, perangkat, sistem, dan proses. Keteknikan sering kali berfokus pada penciptaan solusi praktis untuk masalah yang kompleks. Contohnya termasuk teknik sipil (merancang dan membangun infrastruktur seperti jembatan dan gedung), teknik mesin (mengembangkan mesin dan sistem mekanik), teknik elektro (merancang sistem listrik dan elektronik), dan teknik kimia (menggunakan proses kimia untuk memproduksi bahan dan produk).
Teknologi berfokus pada produk akhir atau alat yang digunakan untuk memecahkan masalah, mencakup perangkat, sistem, dan proses yang digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Keteknikan, di sisi lain, berfokus pada proses penciptaan dan pengembangan teknologi tersebut, melibatkan penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan matematika untuk merancang dan mengembangkan solusi. Teknologi bisa berasal dari berbagai disiplin ilmu, sedangkan keteknikan adalah disiplin ilmu yang spesifik menggunakan prinsip-prinsip teknik untuk mengembangkan teknologi.
Hubungan antara manusia dan teknologi sangat erat dan dinamis. Manusia berperan sebagai pencipta dan pengguna teknologi, dengan hubungan yang saling mempengaruhi. Sebagai pencipta, manusia mendorong inovasi dan perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah. Proses penciptaan teknologi melibatkan penelitian, pengembangan, desain, dan pengujian, di mana insinyur dan ilmuwan berkolaborasi untuk menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan teknik dalam menciptakan teknologi baru.
Sebagai pengguna, manusia memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan. Teknologi memfasilitasi komunikasi, transportasi, kesehatan, dan pendidikan, tetapi juga menimbulkan tantangan sosial, etis, dan ketergantungan yang memerlukan perhatian dan manajemen yang hati-hati. Penggunaan berlebihan teknologi bisa menimbulkan masalah seperti adiksi digital dan gangguan privasi.
Hubungan antara teknologi dan sistem budaya adalah hubungan yang saling mempengaruhi dan terus berkembang. Teknologi tidak hanya merupakan hasil dari budaya tetapi juga pembentuk dan pengubah budaya, menciptakan siklus dinamis yang mendorong perkembangan peradaban manusia. Teknologi adalah sub-unsur penting dari unsur perangkat budaya bersama dengan ilmu pengetahuan, bahasa, dan seni/keindahan. Teknologi berinteraksi dengan nilai-nilai dan tatanan dalam sistem budaya untuk membentuk peradaban.
Proses pembentukan peradaban melibatkan inovasi dan adaptasi teknologi, integrasi teknologi ke dalam budaya, serta dinamika sosial dan teknologi. Misalnya, revolusi industri mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri, sementara revolusi digital mengubah cara kita berkomunikasi dan bekerja dengan teknologi komputer dan internet.
Konsekuensi sosial dan etis dari teknologi mencakup dampak pada nilai-nilai budaya, struktur sosial, ekonomi, politik, dan religi dalam masyarakat. Teknologi dapat meningkatkan aksesibilitas dan kesetaraan, tetapi juga bisa memperburuk kesenjangan sosial dan menimbulkan masalah privasi dan keamanan.
Evolusi Teknologi dan Penomorannya
Evolusi teknologi menunjukkan bagaimana setiap tahap membawa dampak positif dan negatif yang perlu dikelola dengan bijaksana untuk memastikan manfaat maksimal bagi umat manusia. Setiap tahap teknologi mencerminkan perubahan dalam cara manusia berinteraksi dengan dunia, memanfaatkan alat, dan menciptakan solusi untuk tantangan yang dihadapi.
Evolusi teknologi dari Teknologi 0.0 hingga Teknologi 5.0 menunjukkan kemajuan dari alat dan teknik sederhana menuju sistem yang kompleks dan sangat terintegrasi. Teknologi 5.0, sebagai tahap terbaru, menawarkan peluang besar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, tetapi juga memerlukan perhatian khusus pada aspek sosial, etis, dan lingkungan untuk mencapai keseimbangan yang optimal
Teknologi 0.0 – Teknologi Prabumi : Teknologi 0.0 mencakup teknologi yang digunakan oleh manusia sejak zaman prasejarah hingga awal peradaban, termasuk alat dan teknik sederhana dari bahan-bahan alami seperti batu, kayu, dan tulang. Contohnya adalah kapak batu yang digunakan untuk berburu dan memotong serta penggunaan api untuk memasak makanan dan melindungi diri dari predator. Teknologi prabumi memungkinkan manusia bertahan hidup di lingkungan yang keras, tetapi keterbatasannya membuat manusia sangat rentan terhadap bencana alam dan predator.
Teknologi 1.0 – Teknologi Industri Awal :Teknologi 1.0 mencakup perkembangan teknologi yang dimulai dengan revolusi industri pada abad ke-18 dan ke-19. Ini adalah periode di mana mesin uap, tenaga air, dan produksi massal mulai mendominasi. Contohnya adalah mesin uap yang memungkinkan produksi industri lebih efisien dan kereta api yang mempercepat perjalanan dan pengangkutan barang. Revolusi industri ini membawa kemajuan besar dalam produksi dan transportasi, tetapi sering menyebabkan kondisi kerja yang buruk dan polusi lingkungan.
Teknologi 2.0 – Teknologi Digital dan Komunikasi Awal : Teknologi 2.0 mengacu pada perkembangan teknologi digital dan komunikasi yang dimulai pada pertengahan abad ke-20 hingga awal abad ke-21. Ini termasuk komputer pribadi, internet, dan komunikasi digital. Contohnya adalah komputer pribadi seperti IBM PC dan Apple Macintosh serta pengembangan protokol internet dan World Wide Web yang mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi. Teknologi ini memungkinkan akses cepat ke informasi dan meningkatkan efisiensi di tempat kerja, tetapi juga menimbulkan masalah kecanduan teknologi dan risiko keamanan siber.
Teknologi 3.0 – Teknologi Berbasis Jaringan dan Mobile : Teknologi 3.0 mencakup teknologi yang berfokus pada konektivitas yang lebih luas, mobilitas, dan integrasi jaringan yang lebih canggih. Ini adalah era di mana smartphone, aplikasi, dan media sosial mulai mendominasi. Contohnya adalah smartphone seperti iPhone yang menggabungkan fungsi telepon, komputer, dan kamera, serta media sosial yang mengubah cara kita berkomunikasi, berjejaring, dan membangun komunitas. Teknologi ini meningkatkan akses informasi dan komunikasi, tetapi juga menimbulkan masalah ketergantungan dan privasi.
Teknologi 4.0 – Teknologi Otomasi dan Data : Teknologi 4.0 mengacu pada integrasi teknologi digital dengan otomasi dan data dalam proses industri dan bisnis. Ini termasuk kecerdasan buatan – Articicial Intellegence (AI), Internet of Things (IoT), dan big data yang memungkinkan analisis data besar dan pengambilan keputusan otomatis. Contohnya adalah robotika dalam manufaktur, perangkat IoT yang terhubung, dan analitik data besar untuk mengoptimalkan operasi bisnis. Teknologi ini meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam hal keamanan data dan dampak sosial dari otomasi pekerjaan.
Teknologi 5.0 – Teknologi Terintegrasi dengan Nilai Kemanusiaan : Teknologi 5.0 menekankan integrasi antara teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup secara holistik. Ini mencakup penerapan teknologi canggih seperti AI, IoT, dan big data dalam konteks yang memperhatikan aspek sosial, etis, dan lingkungan. Teknologi 5.0 bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih seimbang dan berkelanjutan, di mana teknologi digunakan untuk memecahkan masalah global seperti perubahan iklim, kesehatan, dan kesenjangan sosial.
Dampak Teknologi 5.0 pada Kehidupan Umat Manusia
Teknologi 5.0, yang mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan elemen manusiawi, membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, baik dari sisi positif maupun negatif. Di satu sisi, dampak positif teknologi ini sangat mencolok dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Misalnya, dalam bidang kesehatan, kemajuan teknologi 5.0 memungkinkan pengembangan sistem diagnostik canggih yang dapat mendeteksi penyakit lebih awal dan akurat. Contohnya, penggunaan algoritma kecerdasan buatan dalam analisis gambar medis telah membantu dokter dalam mengidentifikasi kelainan seperti kanker lebih cepat, yang berpotensi menyelamatkan banyak nyawa. Selain itu, teknologi ini juga mempercepat proses rehabilitasi melalui terapi berbasis virtual reality yang memungkinkan pasien melakukan latihan fisik dari rumah, memudahkan akses terhadap pengobatan dan perawatan.
Namun, dampak negatif dari Teknologi 5.0 juga tidak bisa diabaikan. Salah satu masalah utama adalah potensi peningkatan ketergantungan terhadap teknologi yang dapat mengganggu keseimbangan hidup manusia. Misalnya, kehadiran teknologi yang semakin canggih dalam bentuk perangkat wearable atau aplikasi kesehatan digital dapat menyebabkan kecemasan berlebihan pada individu terkait kesehatan mereka. Ada kasus di mana orang menjadi terlalu terfokus pada data kesehatan mereka, yang pada gilirannya menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental, karena mereka terus-menerus memantau dan menginterpretasikan informasi yang sering kali tidak sepenuhnya dipahami. Selain itu, teknologi ini juga berpotensi menciptakan jurang digital yang lebih dalam antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan teknologi dan mereka yang tidak, memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
Secara keseluruhan, Teknologi 5.0 menawarkan peluang besar untuk peningkatan kualitas hidup, tetapi juga menuntut perhatian yang cermat terhadap potensi risiko dan tantangan yang dapat muncul. Integrasi teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari harus diimbangi dengan kebijakan dan pendekatan yang bijaksana untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dinikmati secara adil tanpa menimbulkan dampak negatif yang merugikan.
Jakarta, 27 Juli 2024.