Pengetahuan Tentang Diri Manusia untuk Mewujudkan Manusia Paripurna: Meretas Jalan Melalui Diripedia
Dalam keberagaman ilmu pengetahuan yang ada, pengetahuan tentang diri manusia menjadi landasan penting untuk mencapai kehidupan yang paripurna. Namun, terdapat suatu paradoks di Nusantara terkait ilmu-ilmu leluhur yang dulu begitu intens dipelajari namun kini cenderung terdegradasi dan dianggap negatif.
1. Ilmu Sejatian: Terdegradasinya Kearifan Nusantara
Ilmu sejatian, sebagaimana dikenal dalam budaya Nusantara, adalah warisan leluhur yang menyelami pemahaman mendalam tentang diri manusia. Sayangnya, proses degradasi ini terjadi secara tidak terbuka dan mendalam. Ilmu ini, yang seharusnya menjadi sumber pengetahuan dan kebijaksanaan, kini terkadang diidentifikasi secara keliru dengan berbagai persepsi negatif.
2. Data dari Penelitian: Persepsi Publik yang Tidak Sesuai
Berdasarkan penelitian, terungkap bahwa persepsi publik terhadap ilmu-ilmu kearifan Nusantara cenderung negatif. Sebanyak 31% menganggapnya sebagai perdukunan, 21% sebagai budaya, 11% sebagai ilmu gaib, dan 15% sebagai aliran sesat. Ini mencerminkan ketidakpahaman dan stereotip yang menyelimuti kekayaan ilmu tradisional.
3. Diri Manusia dan Kepercayaan: Menyelesaikan Paradoks
Penting untuk menyadari bahwa pembelajaran tentang diri manusia tidak boleh terjebak dalam stereotip dan penilaian negatif. Ilmu leluhur Nusantara bukanlah ilmu yang bertentangan dengan agama, melainkan justru dapat menjadi pelengkap dalam memahami kehidupan secara holistik.
4. Diripedia: Menggali Kembali Kearifan Nusantara
Menghadapi tantangan ini, muncul sebuah inisiatif untuk menggali kembali pengetahuan tentang diri manusia melalui apa yang disebut sebagai “Diripedia.” Konsep ini mengacu pada upaya merumuskan ilmu-ilmu kesejahteraan dari kearifan lokal menjadi suatu wadah pembelajaran bersama.
5. Akademi Sebagai Tempat Pembelajaran Bersama
Diripedia tidak hanya menjadi wadah teoretis, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk akademi atau sentra pembelajaran. Ini bukanlah institusi sekolahan, tetapi lebih pada tempat latihan dan pemikiran bersama. Akademi ini menjadi ruang kolaboratif untuk menggali, merumuskan, dan mengembangkan ilmu-ilmu kesejahteraan dari kearifan Nusantara.
6. Membuka Pintu bagi Pemahaman yang Lebih Mendalam
Langkah ini bukanlah untuk menggantikan ilmu-ilmu yang telah ada, melainkan untuk membuka pintu pemahaman yang lebih mendalam tentang diri manusia dari perspektif lokal. Dengan menggali kembali nilai-nilai luhur yang ada, diharapkan dapat mewujudkan manusia yang lebih paripurna dalam keseimbangan spiritual dan material.
7. Bersama-sama Menuju Sempurna
Pentingnya pengembangan “Diripedia” dan akademi sebagai tempat pembelajaran bersama adalah mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menelusuri dan menyempurnakan ilmu pengetahuan tentang diri manusia. Bukanlah sebuah upaya untuk menggantikan atau menolak ilmu yang telah ada, melainkan mengisi celah yang mungkin terabaikan.
Dengan upaya bersama melalui Diripedia, diharapkan ilmu-ilmu kesejahteraan dari kearifan Nusantara dapat menjadi titik balik menuju pemahaman yang lebih mendalam dan mewujudkan manusia paripurna dalam konteks spiritual, sosial, dan kultural.