Diripedia Online

©MATRIKS-DIRIPEDIA: Menjelajahi dan Memetakan Diri Kita

Oleh :Luluk Sumiarso
Pendiri & Ketua NioD-Indonesia
(The Nusantara Institute of ©Diripedia)

 Abstract

The article titled “©Diripedia-Matrix: Exploring and Mapping Our Self” introduces a comprehensive framework, ©Diripedia-Matrix, developed by NIoD-Indonesia (The Nusantara Institute of ©Diripedia) to explore and systematically map the dimensions of human existence. Anchored in the principles of ©Diripedia-Trialism Philosophy, which identifies three primary realms of the self—Body (R1), Mind (R2), and Soul (R3)—this matrix serves as a tool for categorizing and understanding individual experiences, behaviors, and values. Each realm is further subdivided, especially within R2, to address distinct facets of human cognition, emotion, and motivation, providing a structured approach to self-analysis. By leveraging the matrix’s static and parameter-driven nature, ©Diripedia-Matrix aims to offer individuals insights into their physical, psychological, and spiritual dimensions without engaging in metaphysical or religious interpretations. This exploration promotes a holistic and accessible framework for understanding personal growth, identity, and the pursuit of harmony across the interconnected realms of human experience.

  1. Pendahuluan

Pemahaman diri manusia secara menyeluruh telah menjadi perhatian utama dalam berbagai tradisi kebijaksanaan, termasuk dalam ajaran leluhur Nusantara yang kaya akan nilai keseimbangan dan harmoni antara unsur-unsur fisik, mental, emosional, dan spiritual. Ajaran ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks, terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait dan mempengaruhi, dan setiap elemen tersebut memiliki peran penting dalam membentuk keutuhan diri yang sejati. Dalam konteks ini, pendekatan holistik yang mencakup Raga, Jiwa, dan Sukma menjadi relevan untuk mendalami potensi diri serta memahami bagaimana keseimbangan antar elemen dapat mewujudkan kehidupan yang harmonis dan bermakna.

Dalam masyarakat modern yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, pentingnya memahami diri secara menyeluruh semakin dirasakan. Kita dihadapkan pada banyaknya rangsangan yang sering kali membebani aspek mental dan emosional, yang pada akhirnya dapat mengganggu keseimbangan spiritual maupun fisik. Oleh karena itu, sebuah sistem pemetaan diri yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk membantu individu melihat diri kita secara lebih jelas dan terstruktur, agar dapat menjaga keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan.

Konsep Trialisme: Raga, Jiwa, dan Sukma

Di sinilah ©Matriks-Diripedia diperkenalkan sebagai alat bantu untuk memetakan elemen-elemen fundamental dalam diri manusia: Raga, Jiwa, dan Sukma. Matriks ini dikembangkan berdasarkan konsep Trialisme yang memandang manusia dari tiga dimensi utama, yaitu:

  1. Raga (R1): Elemen yang mencakup aspek fisikalitas manusia. Raga adalah media yang digunakan untuk berinteraksi secara fisik dengan dunia sekitar, melibatkan aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan pengalaman sensorik. R1, atau Realitas Pertama, adalah realitas yang sifatnya objektif, yaitu dapat diukur, diamati, dan terikat pada hukum-hukum fisika. Tubuh manusia berfungsi sebagai wadah bagi Jiwa dan Sukma, yang mana kondisi kesehatan dan vitalitas Raga sangat memengaruhi keberlangsungan hidup dan keseimbangan mental serta spiritual.
  2. Jiwa (R2): Mewakili aspek mental dan emosional manusia. Dalam ©Matriks-Diripedia, Jiwa terbagi ke dalam tiga sub-elemen, yaitu:
    • Psikani-Kognitif (R2A): Berkaitan dengan pemikiran kritis, logis, dan kemampuan intelektual yang membentuk proses berpikir.
    • Psikani-Afektif (R2B): Melibatkan emosi dan perasaan yang membentuk respon emosional terhadap berbagai situasi.
    • Psikani-Motivatif (R2C): Terkait dengan dorongan, keinginan, atau motivasi yang mengarahkan seseorang untuk bertindak.
  3. Elemen Jiwa mengatur bagaimana manusia memproses informasi, merespons secara emosional, dan termotivasi untuk bertindak. R2, atau Realitas Kedua, adalah realitas yang bersifat subjektif, di mana pengalaman mental dan emosional sangat dipengaruhi oleh persepsi dan pandangan individu terhadap dunia.
  4. Sukma (R3): Elemen yang melibatkan spiritualitas atau dimensi transenden. Sukma berfungsi sebagai panduan yang membawa manusia kepada tujuan hidup yang lebih tinggi dan mendalam, serta mengarahkan kepada pemahaman tentang makna kehidupan yang melampaui kebutuhan duniawi. R3, atau Realitas Ketiga, adalah realitas yang sifatnya transenden, tidak terikat oleh batasan material atau persepsi individual. Sukma mewakili aspirasi spiritual dan nilai-nilai luhur yang mengarahkan manusia pada keterhubungan dengan entitas atau prinsip yang lebih tinggi dan universal.

Ketiga elemen ini saling terkait dan bekerja sama dalam membentuk keutuhan diri manusia. Dalam konteks Filsafat ©Trialisme-Diripedia, keseimbangan antara Raga, Jiwa, dan Sukma menjadi esensial. Raga memberikan dasar fisik bagi kehidupan, Jiwa mengatur mentalitas dan emosional, sementara Sukma mengarahkan kehidupan menuju nilai-nilai spiritual yang lebih tinggi. Setiap elemen perlu dirawat dan dijaga agar tetap berfungsi secara optimal, mengingat bahwa ketidakseimbangan pada salah satu elemen dapat menyebabkan gangguan pada elemen lainnya dan berdampak pada kehidupan secara keseluruhan.

Diharapkan, pemahaman tentang Raga, Jiwa, dan Sukma dalam ©Matriks-Diripedia memungkinkan kita untuk mengeksplorasi dan memetakan diri kitasecara lebih jelas dan menyeluruh. Dengan memanfaatkan pendekatan Trialisme, ©Matriks-Diripedia memberikan landasan bagi kitauntuk mencapai keseimbangan dalam berbagai aspek hidup mereka—fisik, mental, dan spiritual—serta meraih kehidupan yang lebih harmonis dan bermakna.

2. Filsafat ©Trialisme-Diripedia

 Filsafat ©Trialisme-Diripedia adalah suatu filosofi yang digagas dan dikembangkan oleh Nusantara Institute of Diripedia (NIoD) yang mengakui tiga elemen fundamental dalam diri manusia: Raga (R1), Jiwa (R2), dan Sukma (R3). Pendekatan ini melihat manusia sebagai kesatuan yang kompleks, terdiri dari tiga aspek utama yang saling melengkapi: Raga, Jiwa, dan Sukma. Dalam konteks ini:

  • Raga berhubungan dengan dimensi fisik atau jasmani,
  • Jiwa mencakup aspek mental yang terdiri dari kognisi, afeksi, dan motivasi, dan
  • Sukma merujuk pada aspek spiritual atau transendental yang melampaui dimensi material.

Filsafat ini berbeda dengan Trialisme Cottingham yang hanya mengakui sensasi sebagai perantara antara tubuh dan pikiran. Sebaliknya, Filsafat ©Trialisme-Diripedia memandang Raga, Jiwa, dan Sukma sebagai eksistensi mandiri yang masing-masing memiliki peran dan fungsinya sendiri. Ketiga elemen ini adalah landasan dari ©Matriks-Diripedia, alat pemetaan diri yang mengidentifikasi peran dan hubungan antara ketiga elemen dalam mewujudkan manusia paripurna.

Dengan demikian, Filsafat ©Trialisme-Diripedia tidak hanya memisahkan ketiga elemen ini secara teoretis tetapi juga menggali kedalaman interaksi mereka dalam menciptakan harmoni hidup manusia—raga yang bugar, jiwa yang tegar, dan sukma yang sadar.aksonomi Diri dalam Perspektif ©Diripedia

Taksonomi Diri adalah sistem klasifikasi dalam ©Diripedia yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memahami, dan memetakan berbagai elemen yang membentuk keutuhan diri manusia. Melalui taksonomi ini, setiap elemen diri dapat dianalisis dalam struktur matriks yang memberikan gambaran menyeluruh tentang hubungan antara aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual manusia.

Elemen Diri: Raga, Jiwa, dan Sukma

Elemen Diri adalah tiga komponen utama dalam diri manusia yang diakui dalam Filsafat ©Trialisme-Diripedia, yaitu Raga, Jiwa, dan Sukma. Setiap elemen memiliki peran mendasar dalam membentuk keutuhan eksistensi manusia.

  1. Raga (R1): Realitas Objektif – Elemen Fisik Raga mencerminkan aspek jasmani yang berkaitan langsung dengan dunia fisik dan realitas objektif. Melalui Raga, manusia berinteraksi dengan dunia nyata, menjalankan aktivitas sehari-hari, dan memenuhi kebutuhan fisik. Aspek Raga meliputi kesehatan fisik, stamina, dan kapasitas tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Keseimbangan dalam Raga dapat dicapai melalui gaya hidup sehat, nutrisi, dan olahraga.
  2. Jiwa (R2): Realitas Subjektif – Elemen Mental dan Emosional Jiwa adalah pusat dari proses mental dan emosional yang memiliki tiga subkomponen utama:
    • Psikani-Kognitif (R2A): Bertanggung jawab atas proses berpikir logis, analitis, dan pemecahan masalah. Kognisi ini membantu dalam membuat keputusan yang rasional dan logis.
    • Psikani-Afektif (R2B): Menyentuh aspek emosional dan perasaan, mengatur bagaimana manusia merespons emosional terhadap dunia di sekitarnya dan mengelola hubungan sosial.
    • Psikani-Motivatif (R2C): Mengacu pada dorongan, keinginan, dan motivasi yang menggerakkan seseorang untuk bertindak.
  3. Jiwa, sebagai elemen dalam ranah subjektif, menggabungkan kognisi, afeksi, dan motivasi untuk mencapai stabilitas mental dan emosional.
  4. Sukma (R3): Realitas Transenden – Elemen Spiritual Sukma merepresentasikan dimensi spiritual atau transendental dalam diri manusia. Elemen ini terkait dengan pencarian makna hidup, nilai-nilai luhur, dan hubungan dengan alam semesta. Sukma menghubungkan manusia dengan dimensi yang lebih tinggi, mendorong kesadaran akan tujuan hidup yang lebih besar, dan mengarahkan individu pada kebijaksanaan spiritual.

Interaksi antara Raga, Jiwa, dan Sukma

Interaksi antara elemen-elemen ini menjadi kunci untuk mencapai harmoni dalam hidup. Setiap elemen memiliki peran unik dan saling melengkapi satu sama lain:

  • Raga sebagai media fisik memungkinkan Jiwa dan Sukma untuk mengekspresikan diri dalam tindakan nyata.
  • Jiwa menghubungkan pengalaman fisik dari Raga dengan wawasan spiritual dari Sukma, memungkinkan keseimbangan antara logika dan emosi.
  • Sukma berfungsi sebagai panduan spiritual yang memengaruhi pikiran dan emosi, sehingga tindakan seseorang selaras dengan nilai-nilai luhur dan tujuan hidup yang lebih dalam.

Melalui taksonomi ini, Filsafat ©Trialisme-Diripedia memberikan kerangka kerja yang tidak hanya bersifat konseptual, tetapi juga praktis, untuk menjaga keseimbangan fisik, mental, dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Taksonomi Diri dalam Perspektif ©Diripedia

Taksonomi Diri adalah sistem klasifikasi dalam ©Diripedia yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memahami, dan memetakan berbagai elemen yang membentuk keutuhan diri manusia. Melalui taksonomi ini, setiap elemen diri dapat dianalisis dalam struktur matriks yang memberikan gambaran menyeluruh tentang hubungan antara aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual manusia.

Elemen Diri: Raga, Jiwa, dan Sukma

Elemen Diri adalah tiga komponen utama dalam diri manusia yang diakui dalam Filsafat ©Trialisme-Diripedia, yaitu Raga, Jiwa, dan Sukma. Setiap elemen memiliki peran mendasar dalam membentuk keutuhan eksistensi manusia.

  1. Raga (R1): Realitas Objektif – Elemen Fisik Raga mencerminkan aspek jasmani yang berkaitan langsung dengan dunia fisik dan realitas objektif. Melalui Raga, manusia berinteraksi dengan dunia nyata, menjalankan aktivitas sehari-hari, dan memenuhi kebutuhan fisik. Aspek Raga meliputi kesehatan fisik, stamina, dan kapasitas tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Keseimbangan dalam Raga dapat dicapai melalui gaya hidup sehat, nutrisi, dan olahraga.
  2. Jiwa (R2): Realitas Subjektif – Elemen Mental dan Emosional Jiwa adalah pusat dari proses mental dan emosional yang memiliki tiga subkomponen utama:
    • Psikani-Kognitif (R2A): Bertanggung jawab atas proses berpikir logis, analitis, dan pemecahan masalah. Kognisi ini membantu dalam membuat keputusan yang rasional dan logis.
    • Psikani-Afektif (R2B): Menyentuh aspek emosional dan perasaan, mengatur bagaimana manusia merespons emosional terhadap dunia di sekitarnya dan mengelola hubungan sosial.
    • Psikani-Motivatif (R2C): Mengacu pada dorongan, keinginan, dan motivasi yang menggerakkan seseorang untuk bertindak.
  3. Jiwa, sebagai elemen dalam ranah subjektif, menggabungkan kognisi, afeksi, dan motivasi untuk mencapai stabilitas mental dan emosional.
  4. Sukma (R3): Realitas Transenden – Elemen Spiritual Sukma merepresentasikan dimensi spiritual atau transendental dalam diri manusia. Elemen ini terkait dengan pencarian makna hidup, nilai-nilai luhur, dan hubungan dengan alam semesta. Sukma menghubungkan manusia dengan dimensi yang lebih tinggi, mendorong kesadaran akan tujuan hidup yang lebih besar, dan mengarahkan individu pada kebijaksanaan spiritual.

Interaksi antara Raga, Jiwa, dan Sukma

Interaksi antara elemen-elemen ini menjadi kunci untuk mencapai harmoni dalam hidup. Setiap elemen memiliki peran unik dan saling melengkapi satu sama lain:

  • Raga sebagai media fisik memungkinkan Jiwa dan Sukma untuk mengekspresikan diri dalam tindakan nyata.
  • Jiwa menghubungkan pengalaman fisik dari Raga dengan wawasan spiritual dari Sukma, memungkinkan keseimbangan antara logika dan emosi.
  • Sukma berfungsi sebagai panduan spiritual yang memengaruhi pikiran dan emosi, sehingga tindakan seseorang selaras dengan nilai-nilai luhur dan tujuan hidup yang lebih dalam.

Melalui taksonomi ini, Filsafat ©Trialisme-Diripedia memberikan kerangka kerja yang tidak hanya bersifat konseptual, tetapi juga praktis, untuk menjaga keseimbangan fisik, mental, dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Parameter Generik Diri Manusia: Komponen yang Membentuk Diri Kita

 Parameter Generik Diri dalam ©Matriks-Diripedia adalah sekumpulan aspek mendasar yang digunakan untuk menganalisis dan memahami elemen-elemen diri dalam kehidupan manusia. Masing-masing parameter ini diatur untuk setiap Elemen Diri, yakni Raga, Jiwa (Kognitif, Afektif, Motivatif), dan Sukma, yang mencakup dimensi fisik, mental, emosional, motivasional, dan spiritual. Setiap parameter ini mencerminkan indikator yang berlaku lintas-elemen, memungkinkan kita melihat keseimbangan dan hubungan antar-aspek dalam diri manusia.

4.1. Ranah Realitas

Ranah Realitas dalam Matriks Diripedia menguraikan elemen-elemen eksistensi diri manusia dalam berbagai tingkat dan fungsi. Setiap ranah ini mencakup aspek mendasar dari keberadaan manusia yang berfungsi dalam konteks fisik, mental, emosional, motivasional, dan spiritual. Pembagian ini membentuk landasan analisis holistik dalam memahami diri melalui Matriks Diripedia, dengan masing-masing elemen berikut:

  • Raga (R1) – Elemen fisik atau jasmani. Ranah ini mencakup aspek fisik dari keberadaan manusia, termasuk tubuh dan semua aktivitas biologis yang terukur secara objektif. R1 adalah dasar dari realitas fisik yang kasat mata dan berinteraksi langsung dengan dunia nyata melalui tindakan dan sensasi jasmani.
  • Jiwa-Kognitif (R2A) – Berhubungan dengan proses berpikir dan pemahaman. R2A mencakup aspek kognitif dalam diri manusia, di mana logika, analisis, dan pemikiran kritis berperan. Fungsi kognitif ini memungkinkan individu untuk mengolah informasi, memecahkan masalah, dan memahami dunia di sekitar mereka melalui proses berpikir dan kesadaran logis.
  • Jiwa-Afektif (R2B) – Mencakup aspek emosional. Elemen ini berkaitan dengan dunia perasaan, baik dalam bentuk respons emosional terhadap pengalaman, maupun hubungan interpersonal. R2B menggambarkan bagaimana emosi dan perasaan mempengaruhi reaksi seseorang terhadap lingkungan dan hubungan mereka dengan orang lain, serta peran penting emosi dalam kesejahteraan mental.
  • Jiwa-Motivatif (R2C) – Berkaitan dengan dorongan dan kehendak. Elemen ini mencakup dorongan atau kehendak internal yang memotivasi seseorang untuk bertindak atau mencapai tujuan. R2C memandu keinginan, aspirasi, dan kehendak manusia untuk berinteraksi dengan dunia secara aktif, baik dalam mencapai hal-hal materiil maupun dalam pertumbuhan pribadi.
  • Sukma (R3) – Elemen spiritual atau transendental. R3 mencakup aspek spiritualitas yang lebih tinggi, seperti kesadaran transenden dan pencarian makna hidup. Elemen ini berfungsi sebagai pusat nilai dan etika yang melampaui fisik dan mental, terhubung dengan tujuan hidup yang lebih tinggi, serta memperdalam hubungan seseorang dengan realitas transendental atau spiritual.

Dengan membagi eksistensi diri manusia ke dalam lima ranah realitas ini, Matriks Diripedia menyediakan peta yang komprehensif untuk menjelajahi hubungan antar-elemen dalam konteks keseimbangan dan pengembangan diri.

4.2. Sifat Realitas Diri

Sifat Realitas Diri dalam Matriks Diripedia menggambarkan bagaimana elemen-elemen diri manusia berfungsi dalam persepsi dan pemahaman terhadap dunia. Dengan membedakan tiga sifat dasar realitas diri, Matriks Diripedia memetakan cara kita memahami dan berinteraksi dengan realitas secara fisik, mental, dan spiritual. Berikut adalah rincian dari setiap sifat realitas:

  • Objektif (R1) – Sifat ini mencakup aspek fisik yang terukur dan dapat diamati secara kasat mata. Objektivitas R1 berfungsi sebagai dasar yang konkret dalam memahami dunia material. Realitas objektif mencakup semua hal yang dapat diverifikasi secara ilmiah dan dirasakan melalui indera, seperti tubuh dan tindakan fisik yang terlihat.
  • Subjektif (R2A, R2B, R2C) – Persepsi realitas subjektif mengacu pada pengalaman pribadi yang melibatkan pikiran, perasaan, dan dorongan internal. Sifat subjektif dalam R2 terdiri dari:
    • R2A (Jiwa-Kognitif) – Pemikiran dan pemahaman yang didasarkan pada persepsi individu.
    • R2B (Jiwa-Afektif) – Pengalaman emosional yang sangat personal, mencerminkan bagaimana seseorang merasakan dan merespons lingkungannya.
    • R2C (Jiwa-Motivatif) – Dorongan atau motivasi pribadi yang membentuk keinginan atau tujuan, yang semuanya memiliki dampak pada persepsi dan pengalaman unik setiap individu.
  • Transenden (R3) – Sifat transenden ini merujuk pada dimensi spiritual atau kesadaran yang melampaui realitas fisik dan mental biasa. Transendensi R3 mencerminkan pencarian manusia akan makna yang lebih besar dan hubungannya dengan aspek kehidupan yang bersifat metafisik atau ilahiah, yang tidak bisa diukur atau dipahami hanya melalui pengalaman fisik atau mental.

Pembagian sifat realitas ini menjadi objektif, subjektif, dan transenden memungkinkan pemahaman holistik tentang diri manusia dalam Matriks Diripedia, menggabungkan perspektif fisik, mental, dan spiritual untuk mengeksplorasi keharmonisan diri.

4.3. Wujud Diri

Wujud Diri dalam Matriks Diripedia menggambarkan aspek-aspek keberadaan yang berbeda dalam diri manusia. Setiap wujud mewakili komponen tertentu dari eksistensi manusia, dari fisik yang kasat mata hingga kesadaran spiritual yang abstrak. Berikut adalah rincian dari setiap wujud diri:

  • Jasmani (R1) – Wujud jasmani mencakup tubuh fisik atau aspek material dari manusia yang terlihat dan dapat diukur. Jasmani berperan sebagai medium utama yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan dunia luar melalui aktivitas dan tindakan yang kasat mata.
  • Psikani-Kognitif (R2A) – Wujud kognitif ini meliputi pikiran dan intelektualitas, aspek yang berhubungan dengan proses berpikir, menganalisis, dan memahami. Elemen ini melibatkan kegiatan mental yang logis dan rasional, yang membantu manusia memproses informasi dan membuat keputusan.
  • Psikani-Afektif (R2B) – Wujud afektif mencakup emosi dan perasaan, yaitu aspek emosional dalam diri manusia yang berkaitan dengan bagaimana kita merespon pengalaman dan lingkungan secara afektif. Emosi memiliki peran penting dalam membentuk hubungan sosial dan respons intuitif kita terhadap situasi.
  • Psikani-Motivatif (R2C) – Wujud motivatif mencakup dorongan atau kehendak, yaitu aspek dalam diri yang memberikan motivasi untuk bertindak. Wujud ini menggambarkan dorongan yang berasal dari dalam diri, seperti ambisi, kebutuhan untuk bertahan, serta keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Rohani (R3) – Wujud rohani mencakup aspek spiritual yang lebih tinggi atau transendental, yaitu kesadaran spiritual yang melampaui dimensi fisik dan mental. Elemen ini mengarahkan manusia pada pencarian makna hidup yang lebih dalam dan keterhubungan dengan alam semesta atau kekuatan yang lebih besar.

Dengan memahami Wujud Diri melalui lima komponen ini, Matriks Diripedia membantu kita dalam memetakan peran masing-masing aspek keberadaan dalam kehidupan sehari-hari, membangun pemahaman yang lebih menyeluruh tentang keseimbangan antara jasmani, psikani, dan rohani dalam diri manusia.

4.5. Alam Diri

Alam Diri dalam Matriks Diripedia mewakili berbagai dimensi aktivitas yang berperan dalam kehidupan manusia, dari yang bersifat fisik hingga spiritual. Setiap alam mencakup aspek yang berbeda dari eksistensi manusia dan menunjukkan bagaimana tiap elemen diri bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah penjelasan dari setiap alam dalam diri manusia:

  • Alam Badan (R1) – Alam ini berfokus pada aktivitas fisik yang terkait dengan tubuh jasmani. Semua tindakan yang melibatkan gerakan fisik, kerja fisik, dan interaksi dengan dunia luar berlangsung di alam ini. Ini mencakup segala aktivitas yang dapat dilihat, dirasakan, dan diukur.
  • Alam Kognisi (R2A) – Alam ini berhubungan dengan pikiran atau proses intelektual dalam diri manusia, yang mencakup kegiatan seperti berpikir, memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. Alam kognisi adalah pusat dari pemrosesan informasi dan pemahaman logis.
  • Alam Afeksi (R2B) – Alam ini berkaitan dengan respon emosional yang dialami manusia. Emosi seperti kegembiraan, kesedihan, marah, dan cinta dirasakan di alam afeksi, yang memainkan peran penting dalam interaksi sosial dan respon terhadap lingkungan.
  • Alam Dorongan (R2C) – Alam ini mencakup motivasi atau kehendak dalam diri manusia. Dorongan atau kehendak untuk mencapai tujuan, bertahan hidup, atau meraih sesuatu yang diinginkan berasal dari alam ini. Alam dorongan adalah sumber energi yang mendorong seseorang untuk bertindak dan mencapai tujuan tertentu.
  • Alam Kesadaran (R3) – Alam kesadaran adalah alam spiritual yang melibatkan kesadaran yang lebih tinggi atau transendental. Di alam ini, manusia mencari makna hidup, tujuan yang lebih besar, dan keterhubungan dengan aspek spiritual atau dimensi yang melampaui dunia fisik dan mental.

Dengan memahami dan mengelola Alam Diri ini, Matriks Diripedia membantu manusia untuk mencapai keseimbangan antara tubuh, pikiran, emosi, motivasi, dan kesadaran spiritual dalam hidup mereka.

4.6 Dunia Diri

Dunia Diri dalam Matriks Diripedia mengilustrasikan berbagai “dunia” atau tingkat pengalaman yang dialami oleh elemen diri manusia dalam berinteraksi dengan realitas sekitarnya. Setiap dunia menunjukkan cara interaksi dan keterhubungan yang berbeda, mulai dari yang fisik hingga spiritual. Berikut adalah deskripsi masing-masing Dunia Diri:

  • Dunia Nyata (R1) – Dunia ini merupakan dunia fisik atau kasat mata, di mana Raga (R1) beroperasi. Semua pengalaman dan aktivitas yang terjadi dalam dunia nyata dapat diukur dan diamati secara langsung. Ini adalah dunia yang dapat diakses melalui indra fisik manusia dan mencakup segala sesuatu yang konkret dan objektif.
  • Dunia Maya (R2A, R2B, R2C) – Dunia maya adalah dunia mental yang bersifat abstrak, melibatkan pikiran (R2A), emosi (R2B), dan motivasi (R2C). Dalam dunia ini, manusia mengalami realitas secara subjektif melalui persepsi, imajinasi, perasaan, dan keinginan. Dunia maya mencakup semua yang berada di ranah psikologis dan tidak dapat dilihat atau diukur secara langsung, tetapi sangat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan dunia nyata.
  • Dunia Meta (R3) – Dunia meta adalah alam spiritual yang melampaui batas fisik dan mental, tempat di mana Sukma (R3) beroperasi. Ini adalah dunia transendental yang tidak terikat oleh ruang dan waktu, melibatkan kesadaran yang lebih tinggi dan koneksi dengan dimensi spiritual atau Ilahi. Di sini, manusia mencari makna yang lebih dalam, tujuan hidup yang abadi, dan keterhubungan dengan aspek transenden yang melampaui pengalaman fisik dan psikologis.

Melalui pemahaman Dunia Diri ini, Matriks Diripedia membantu manusia mengenali bagaimana mereka berfungsi dan terhubung dengan berbagai dunia di sekitarnya, baik yang dapat dilihat maupun yang tak kasat mata.

4.7. Metoda

Dalam Matriks Diripedia, Metoda mengacu pada metode atau cara yang digunakan oleh setiap elemen diri dalam menjalankan fungsinya, yang meliputi aspek fisik, mental, emosional, motivasional, dan spiritual. Setiap metoda memiliki peran yang spesifik dalam mengelola berbagai jenis aktivitas yang mendukung keseimbangan antara Raga, Jiwa, dan Sukma.

  • Bertindak (R1) – Aktivitas fisik yang melibatkan tindakan nyata dan terukur dalam dunia nyata. Raga menggunakan metoda bertindak untuk berinteraksi dengan lingkungan fisik melalui gerakan, kerja fisik, dan segala hal yang dapat diamati secara langsung.
  • Berpikir (R2A) – Proses berpikir rasional yang melibatkan analisis, logika, dan penalaran. Jiwa-Kognitif (R2A) menggunakan metoda berpikir untuk memahami, menganalisis, dan menyimpulkan informasi yang diterima, menghasilkan pemahaman dan keputusan yang mendukung tindakan di ranah fisik dan emosional.
  • Ber-emosi (R2B) – Pengelolaan emosi atau perasaan. Jiwa-Afektif (R2B) berfungsi untuk merespons situasi dan informasi dengan perasaan dan ekspresi emosional yang relevan. Metoda ber-emosi ini memungkinkan manusia untuk merasakan hubungan emosional dengan diri sendiri dan orang lain.
  • Ber-kehendak (R2C) – Motivasi atau dorongan untuk bertindak. Jiwa-Motivatif (R2C) mengarahkan kehendak dan niat individu, berfungsi sebagai pendorong yang memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan atau aspirasi yang ditetapkan.
  • Ber-batin (R3) – Refleksi spiritual yang terkait dengan dimensi transendental. Sukma (R3) menggunakan metoda ber-batin untuk menggali makna yang lebih dalam, mencari kesejatian hidup, dan membangun hubungan spiritual dengan aspek transenden yang melampaui fisik dan mental.

Melalui berbagai metoda ini, Matriks Diripedia membantu manusia dalam mengelola keseimbangan antara aspek fisik, mental, emosional, motivasional, dan spiritual dalam menjalani kehidupan yang holistik dan seimbang.

4.8. Algoritma

Algoritma dalam Matriks Diripedia merujuk pada pola-pola pedoman yang diikuti oleh setiap elemen diri untuk mencapai tindakan yang selaras dengan tujuan hidup. Setiap algoritma atau pola dalam elemen diri membantu menjaga keteraturan dan keseimbangan antara aspek fisik, mental, emosional, motivasional, dan spiritual, yang semuanya berperan dalam membentuk kehidupan manusia secara menyeluruh.

  • Pola Tindak (R1) – Pola tindakan fisik atau jasmani yang diambil dalam interaksi dengan lingkungan. Algoritma ini mengarahkan Raga (R1) untuk melakukan aktivitas yang teratur dan bermanfaat, serta memastikan tindakan-tindakan fisik yang dilakukan selaras dengan kebutuhan jasmani.
  • Pola Pikir (R2A) – Pola berpikir yang mencakup cara-cara berpikir logis, analitis, dan kreatif. Jiwa-Kognitif (R2A) menggunakan pola pikir ini sebagai dasar untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah berdasarkan pemahaman rasional dan logis.
  • Pola Emosi (R2B) – Pola pengelolaan emosi atau perasaan. Algoritma ini membantu Jiwa-Afektif (R2B) dalam merespons berbagai situasi dengan emosi yang sesuai, menyeimbangkan antara reaksi emosional positif dan negatif, serta mempertahankan kestabilan emosi.
  • Pola-Kehendak (R2C) – Pola motivasi atau dorongan untuk bertindak. Jiwa-Motivatif (R2C) menggunakan algoritma pola-kehendak untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan tidak hanya didorong oleh emosi sesaat tetapi juga oleh tujuan jangka panjang dan nilai-nilai intrinsik.
  • Pola Batin (R3) – Pola spiritual yang berhubungan dengan kesadaran dan refleksi batin yang lebih dalam. Sukma (R3) mengikuti pola batin untuk mempertahankan arah spiritual yang membantu manusia terhubung dengan aspek transendental, menemukan tujuan hidup yang lebih tinggi, dan memperkuat kesejatian diri.

Setiap algoritma ini membantu dalam menciptakan sistem yang teratur di dalam diri, di mana setiap elemen bekerja secara harmonis. Matriks Diripedia memberikan struktur untuk menilai dan mengoptimalkan pola-pola tersebut, memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan diri dengan lebih sadar dan terarah.

4.9. Manifestasi

Manifestasi dalam Matriks Diripedia adalah bentuk nyata atau ekspresi yang dihasilkan dari masing-masing elemen diri. Setiap elemen mengekspresikan keberadaannya melalui manifestasi yang berbeda-beda, yang mencakup perilaku fisik, proses mental, respons emosional, kehendak, dan kesadaran spiritual. Dengan memahami manifestasi ini, individu dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menyesuaikan setiap elemen agar selaras dalam kehidupan sehari-hari.

  • Tindakan Fisik (R1) – Aksi atau perilaku yang terlihat dan diukur. Manifestasi dari Raga ini berupa segala bentuk gerakan atau aktivitas fisik yang dilakukan tubuh, seperti berjalan, bekerja, dan melakukan aktivitas lainnya yang membutuhkan kekuatan jasmani.
  • Proses Berpikir (R2A) – Aktivitas kognitif yang melibatkan analisis, perencanaan, dan pemahaman. Jiwa-Kognitif (R2A) memanifestasikan dirinya melalui proses berpikir yang mendalam, kemampuan memecahkan masalah, serta refleksi yang logis dan kreatif.
  • Ekspresi Emosi (R2B) – Respons emosional yang terlihat melalui wajah, nada suara, atau tindakan. Jiwa-Afektif (R2B) mengekspresikan perasaan, seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, atau ketenangan, sebagai respons terhadap situasi tertentu.
  • Dorongan (R2C) – Kehendak atau motivasi yang menjadi pendorong dari dalam. Jiwa-Motivatif (R2C) termanifestasi dalam bentuk keinginan kuat untuk mencapai tujuan, menjalankan misi, atau melakukan tindakan yang didorong oleh niat dan keinginan pribadi.
  • Wawasan Spiritual (R3) – Kesadaran spiritual yang mencakup pemahaman tentang makna hidup dan keterhubungan dengan alam semesta. Manifestasi dari Sukma (R3) ini sering muncul sebagai pencerahan batin, intuisi spiritual, atau kesadaran yang lebih tinggi yang memberikan individu pandangan tentang kebijaksanaan hidup.

Setiap manifestasi ini memungkinkan individu untuk melihat bagaimana setiap elemen diri berfungsi dan bagaimana masing-masing berkontribusi terhadap keseluruhan keberadaan manusia. Matriks Diripedia, dengan konsep manifestasi ini, menyediakan kerangka kerja bagi individu untuk menilai dan meningkatkan kualitas ekspresi dari setiap elemen diri mereka.

4.10. Aspek Diri

Aspek Diri dalam Matriks Diripedia mencakup lima aspek fundamental yang mendasari keberadaan dan aktivitas manusia. Setiap aspek mewakili elemen yang saling berhubungan dan saling melengkapi, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman fungsi yang ada dalam diri manusia. Aspek-aspek ini menjelaskan struktur dasar yang membentuk manusia dari dimensi fisik, mental, emosional, motivasi, hingga spiritual.

  • Fisikal (R1)Jasmani. Aspek ini berhubungan dengan tubuh fisik atau jasmani yang dapat dilihat dan diukur. Elemen Raga (R1) berfungsi sebagai basis fisik dari keberadaan manusia, di mana aktivitas sehari-hari, perawatan tubuh, dan kesehatan fisik menjadi fokus utama.
  • Kognital (R2A)Pikiran. Aspek kognital mencakup pemikiran rasional, logika, dan kemampuan analitis yang dikelola oleh Jiwa-Kognitif (R2A). Elemen ini memungkinkan manusia untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan mengembangkan wawasan intelektual.
  • Afektal (R2B)Emosi. Aspek afektal menggambarkan dunia perasaan dan emosi, yang merupakan bagian dari Jiwa-Afektif (R2B). Emosi memainkan peran penting dalam hubungan sosial dan interaksi manusia, memengaruhi bagaimana seseorang merespon lingkungan dan mempersepsikan dunia.
  • Motivital (R2C)Motivasi. Aspek motivital berkaitan dengan dorongan atau kehendak internal yang menggerakkan seseorang untuk mencapai tujuan. Jiwa-Motivatif (R2C) memunculkan keinginan untuk bertindak, memberikan arah, dan mempertahankan semangat dalam menjalani hidup.
  • Spiritual (R3)Rohani. Aspek spiritual mewakili dimensi kesadaran yang lebih tinggi, mencakup nilai-nilai transendental, pencarian makna hidup, dan keterhubungan dengan realitas yang lebih luas. Sukma (R3) adalah elemen yang membantu individu menemukan kedamaian batin dan keseimbangan melalui pemahaman spiritual yang mendalam.

Kelima aspek ini membentuk landasan bagi individu untuk memahami setiap elemen dalam dirinya secara lebih holistik. Dengan pendekatan Matriks Diripedia, pemetaan aspek-aspek ini mempermudah pengenalan serta pengembangan diri yang berimbang antara fisik, mental, emosional, motivasi, dan spiritual.

4.11. Tema Diri

Tema Diri dalam Matriks Diripedia mencerminkan aspek utama yang mendasari setiap elemen keberadaan manusia, memberikan fokus pada masing-masing dimensi Raga, Jiwa-Kognitif, Jiwa-Afektif, Jiwa-Motivatif, dan Sukma. Setiap tema berfungsi sebagai landasan bagi individu untuk memahami bagaimana setiap elemen diri berperan dalam mencapai keseimbangan hidup yang holistik.

  • Fisikalitas (R1)Kesehatan dan Fungsi Tubuh. Tema fisikalitas berkaitan dengan kesehatan jasmani, vitalitas, dan kemampuan tubuh untuk berfungsi optimal. Aspek ini meliputi aktivitas fisik, pola hidup sehat, serta perawatan fisik yang mendukung keseimbangan fisik dan kesejahteraan.
  • Mentalitas (R2A)Pikiran dan Rasionalitas. Tema ini mencakup fungsi kognitif dan intelektual dalam diri manusia. Mentalitas berfokus pada pengembangan kapasitas berpikir logis, analitis, dan kritis. Tema ini juga mencakup kemampuan untuk belajar, berinovasi, serta membuat keputusan yang tepat.
  • Emosionalitas (R2B)Perasaan dan Emosi. Emosionalitas melibatkan respon perasaan yang membantu manusia merasakan dan mengekspresikan emosi. Aspek ini mengatur keseimbangan emosional, keterhubungan dengan orang lain, dan kemampuan untuk merespons situasi dengan perasaan yang terarah.
  • Motivitalitas (R2C)Motivasi dan Kehendak. Tema motivitalitas mencakup dorongan internal yang mendorong individu untuk berusaha, mencapai tujuan, dan menjaga semangat hidup. Aspek ini mencakup ketekunan, ambisi, dan kehendak yang memberikan arah dalam menjalani hidup.
  • Spiritualitas (R3)Kesejatan dan Pemaknaan Hidup. Tema spiritualitas berfokus pada pencarian makna hidup, kedamaian batin, dan pemahaman tentang kesadaran yang lebih tinggi. Spiritualitas membantu individu meraih keseimbangan antara diri dan alam semesta, serta memberikan panduan untuk hidup yang bermakna.

Setiap tema ini berperan sebagai panduan dalam pemetaan diri yang mencakup aspek fisik, mental, emosional, motivasional, dan spiritual. Dengan memahami Tema Diri melalui Matriks Diripedia, individu dapat lebih menyeluruh dalam menyeimbangkan setiap aspek kehidupannya.

4.12. Level Kesadaran

Level Kesadaran dalam Matriks Diripedia menggambarkan tingkatan pemahaman yang berbeda pada diri manusia, mulai dari kesadaran fisik hingga spiritual. Setiap level memberikan perspektif dan fokus unik terhadap elemen-elemen diri, memungkinkan seseorang untuk memahami berbagai aspek kehidupannya secara lebih mendalam.

  • Body Self (R1)Kesadaran Fisik. Tingkatan kesadaran ini mencakup pemahaman dan kontrol atas tubuh fisik atau jasmani. Body Self berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengenali kondisi fisiknya, merawat kesehatan tubuh, dan memahami interaksi tubuh dengan dunia fisik di sekitarnya.
  • Mindself 1 (R2A)Kesadaran Kognitif. Pada level ini, kesadaran mencakup pemikiran rasional, logis, dan kemampuan intelektual. Mindself 1 berfokus pada pemahaman proses berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis yang memungkinkan individu memahami dunia dari perspektif kognitif.
  • Mindself 2 (R2B)Kesadaran Afektif. Level ini mengacu pada pemahaman dan pengelolaan emosi serta hubungan sosial. Mindself 2 melibatkan kemampuan seseorang untuk merasakan, mengenali, dan mengendalikan emosi serta mengelola hubungan interpersonal secara efektif.
  • Mindself 3 (R2C)Kesadaran Motivasional. Pada tingkatan ini, kesadaran berfokus pada dorongan batin atau kehendak yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan. Mindself 3 mencakup motivasi internal, ketahanan, dan semangat dalam mewujudkan aspirasi pribadi, membantu individu tetap fokus pada tujuannya.
  • Higher Self (R3)Kesadaran Spiritual. Tingkat kesadaran tertinggi, yang melibatkan pencarian makna hidup dan pemahaman akan dimensi spiritual. Higher Self menghubungkan individu dengan nilai-nilai transendental, kebijaksanaan batin, dan tujuan hidup yang lebih besar. Level ini mencerminkan kedamaian batin dan keterhubungan dengan alam semesta atau yang lebih luas dari diri sendiri.

Keseluruhan Level Kesadaran ini membantu individu melihat diri mereka melalui lensa yang berbeda, memungkinkan eksplorasi mendalam untuk mencapai keseimbangan antara aspek fisik, mental, emosional, motivasional, dan spiritual.

4.13. Good Standing

Good Standing mengacu pada kondisi optimal atau ideal dari setiap elemen diri dalam Matriks Diripedia. Kondisi ini mencerminkan keseimbangan dan kesehatan di setiap ranah diri manusia, mulai dari fisik hingga spiritual. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing elemen:

  • Bugar (R1)Sehat Fisik. Pada elemen fisik atau Raga (R1), kondisi “Bugar” menggambarkan tubuh yang sehat dan bertenaga, dengan daya tahan serta kebugaran fisik yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa lelah yang berlebihan. Ini mencerminkan optimalisasi kesehatan fisik yang stabil dan kuat.
  • Jernih (R2A)Jernih Pikiran. Dalam elemen Jiwa-Kognitif (R2A), kondisi “Jernih” mencerminkan pikiran yang terbuka, terfokus, dan tidak terganggu oleh kekhawatiran atau kebingungan. Jernih dalam pikiran memungkinkan individu berpikir secara logis, kritis, dan mampu membuat keputusan dengan baik.
  • Tegar (R2B)Tegar Emosi. Pada elemen Jiwa-Afektif (R2B), “Tegar” mencerminkan stabilitas emosional, di mana individu mampu mengelola perasaan dengan baik dan tidak mudah terpengaruh oleh situasi yang menimbulkan tekanan atau ketidaknyamanan. Tegar secara emosional berarti memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan tenang dan penuh kesadaran diri.
  • Semangat (R2C)Motivasi yang Kuat. Di elemen Jiwa-Motivatif (R2C), “Semangat” menggambarkan dorongan batin yang kuat untuk mencapai tujuan dan aspirasi pribadi. Ini mencerminkan keinginan yang konsisten dan tekad yang kokoh untuk maju, meskipun dihadapkan pada hambatan atau kesulitan.
  • Sadar (R3)Kesadaran Spiritual. Pada elemen Sukma (R3), kondisi “Sadar” mengacu pada tingkat kesadaran spiritual yang tinggi, di mana individu merasa terhubung dengan nilai-nilai transendental atau spiritualitas yang lebih dalam. Kesadaran ini memberikan makna yang lebih luas dalam hidup dan membantu individu mencapai ketenangan serta kebijaksanaan batin.

Setiap kondisi Good Standing dalam Matriks Diripedia ini menggambarkan keadaan terbaik yang diharapkan dari setiap elemen diri. Dengan mencapai dan mempertahankan Good Standing dalam Raga, Jiwa-Kognitif, Jiwa-Afektif, Jiwa-Motivatif, dan Sukma, seseorang dapat mencapai keseimbangan dan harmoni dalam kehidupannya.

4.14. Hukum yang Mengatur

Setiap elemen diri dalam Matriks Diripedia diatur oleh prinsip atau hukum yang mencerminkan fungsi dan karakteristik uniknya. Berikut adalah penjelasan dari hukum yang mengatur masing-masing elemen:

  • Fisika (R1)Prinsip Fisik: Untuk elemen Raga (R1), hukum yang mengatur adalah prinsip-prinsip fisika, yang mencakup aspek-aspek dasar keberadaan fisik, seperti gravitasi, energi, dan gerak. Fisika menggambarkan bagaimana tubuh berinteraksi dengan lingkungan fisik secara terukur dan empiris.
  • Logika (R2A)Pemikiran Rasional: Elemen Jiwa-Kognitif (R2A) dipandu oleh prinsip logika, yaitu kaidah pemikiran rasional yang membantu individu mengolah informasi, menganalisis data, dan membuat keputusan yang masuk akal. Logika memungkinkan pemahaman yang sistematis dan konsisten dalam proses berpikir.
  • Psikologi (R2B)Aspek Emosional: Elemen Jiwa-Afektif (R2B) diatur oleh prinsip-prinsip psikologi yang mencakup pemahaman tentang perasaan, emosi, dan reaksi afektif. Psikologi membantu menjelaskan bagaimana individu merespons rangsangan emosional dan bagaimana emosi memengaruhi hubungan serta kesejahteraan mental.
  • Etika (R2C)Prinsip Motivasi: Pada elemen Jiwa-Motivatif (R2C), etika berperan sebagai prinsip yang mengatur dorongan dan motivasi untuk bertindak. Etika mencakup norma-norma dan nilai-nilai yang membentuk kehendak dan tujuan seseorang, yang bertujuan mencapai tindakan yang bermakna dan moral.
  • Metafisika (R3)Prinsip Spiritual: Sukma (R3) diatur oleh prinsip-prinsip metafisika yang meliputi aspek spiritual dan transenden dari kehidupan. Metafisika menjelaskan fenomena yang melampaui batasan fisik dan mental, seperti kesadaran yang lebih tinggi, pencarian makna, dan hubungan dengan realitas yang lebih dalam.

Kelima prinsip ini membentuk landasan pengaturan bagi Matriks Diripedia, di mana masing-masing elemen diatur oleh hukum yang sesuai dengan sifat dan fungsi uniknya. Dengan memahami hukum-hukum ini, Matriks Diripedia membantu individu untuk lebih sadar akan batasan serta potensi setiap elemen dalam mencapai keseimbangan diri

  1. Matriks-Diripedia

Matriks-Diripedia adalah matriks konseptual yang dihasilkan dari peletakan Parameter Generik Diri sebagai baris dan Elemen Diri sebagai kolom. Matriks ini berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi, memetakan, dan mengevaluasi interaksi antara aspek fisik, mental, dan spiritual dalam diri manusia. Setiap sel dalam matriks menunjukkan koordinat spesifik antara parameter dan elemen, yang memungkinkan analisis mendalam dan sistematis mengenai keseimbangan serta integrasi antar-komponen diri. Melalui Matriks-Diripedia, kita dapat mengenali area dalam diri yang perlu diperkuat atau diharmonisasikan, guna mencapai manusia paripurna dengan raga yang bugar, jiwa yang tegar, dan sukma yang sadar.

Struktur Matriks-Diripedia

Matriks Diripedia dirancang untuk memetakan elemen-elemen diri manusia, yaitu Raga, Pikiran, Emosi, Motivasi, dan Sukma, yang masing-masing berperan penting dalam kehidupan manusia. Matriks ini menawarkan pendekatan holistik untuk memahami bagaimana setiap elemen berfungsi secara individual dan dalam hubungannya dengan elemen lain. Setiap elemen ini memiliki fungsi spesifik yang saling terhubung, sehingga mencapai keseimbangan dan harmoni antara elemen-elemen ini menjadi kunci bagi pengembangan diri dan kebahagiaan.Berikut adalah Parameter diri dan elemen diri yang dituangkan dalam ©Matriks-Diripedia dalam format statis, sesuai dengan kolom dan baris :

©Matriks-Diripedia

Parameter

RagaJiwaKognitif                  Jiwa-AfektifJiwa-Moti vatifSukma
1.RanahRealitas
R1R2AR2BR2CR3
2. Sifat RealitasObjektifSubjektifSubjektifSubjektifTransenden
3. Wujud DiriJasmaniPsikaniKognitif                 Psikani-AfektifPsikani-MotivatifRohani
4. Dimensi Diri3D4D4D4D5D
5. Alam DiriBadanPikiranPerasaanDoronganKesejatian
6. Dunia DiriNyataMayaMayaMayaMeta
7. MetodaBertindakBerpikirBer-emosiBer-kehendakBer-batin
8. AlgoritmaPola TindakPola PikirPola EmosiPola-KehendakPola Batin
9. ManifestasiTindakan fisikProses berpikirEkspresi emosiIntuisiWawasan spiritual
10. AspekFisikalKognitalAfektalMotivasionalSpiritual
11. TemaFisikalitasMentalitasEmosionalitasMotivasionalitasSpiritualitas
13. Level KesadaranBody SelfMindself 1Mindself 2Mindself 3Higher Self
14. Good StandingBugarJernihTegarSemangatSadar

15. Bidang Keilmuan

Fisika, Biologi, Neuro-Science,Cognitive-SciencePsikologiEtikaMetafisika

Keterangan : ©Matriks-Diripedia, Parameter Diri dan Elemen Diri masih dalam pengembangan.

 Jakarta, 25 Oktober 2024 (LS)

https://diripedia.org

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*