The Forgotten City of Majapahit (1)
The Forgotten City of Majapahit
Oleh Luluk Sumiarso
Ketua Komunitas Peduli Majapahit (KPM)
"The Forgotten City of Majapahit" by ©YPM-2009 karya Anto Sukardjo
Bagian Kesatu : Kehilangan Identitas dan Lokasi
Pengantar
Sebagaimana dijelaskan dalam Definisi, Diripedia adalah pengetahuan holistik tentang diri manusia yang di gali dari Ajaran Leluhur Nusantara, utamanya Majapahit, yang sampai saat ini belum diketahui lokasi Pusat Kotanya, selain berbagai peninggalannya yang “Ibarat Serpihan Mutiara Retak”. Untuk itu, NIoD akan menurunkan tulisan bersambung berjudul The Forgotten City of Majapahit yang ditulis oleh Luluk Sumiarso/ Ketua Komunitas Peduli Majapahit (KPM) yang didirikan pada tahun 2008 di Jakarta”*
Kotaraja Majapahit, meskipun disebutkan dalam berbagai sumber sejarah seperti Negarakertagama, Pararaton, dan laporan-laporan dari pengunjung asing seperti Ma Huan dan Tom Pires, lokasi pastinya hingga kini masih belum ditemukan secara definitif. Oleh karena itu, istilah “forgotten” mencerminkan kenyataan bahwa kota yang dulunya sangat penting ini kini berada dalam keadaan dilupakan atau belum sepenuhnya teridentifikasi.
Banyak orang, bahkan di Indonesia, mungkin tidak sepenuhnya menyadari atau memahami signifikansi Kotaraja Majapahit dan kemegahannya seperti yang digambarkan oleh Mpu Prapanca. Dalam hal ini, “forgotten” juga merujuk pada kurangnya pengetahuan populer atau kesadaran tentang kota ini di kalangan umum.
Dengan menggunakan judul ini, kita akan menyoroti tantangan yang dihadapi dalam meneliti dan memahami kota kuno yang mungkin telah hilang dari ingatan sejarah dan arkeologi. Buku ini diharapkan dapat menarik minat pembaca, khusunya para pengguat Majapahit atau peneliti untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang misteri dan keunikan Kotaraja Majapahit.
Diharapkan buku ini dapat memberikan konteks yang jelas mengenai alasan mengapa Kotaraja Majapahit dianggap terlupakan. Menjelaskan dengan detail bagaimana pengetahuan tentang kota ini hilang atau mengapa masih belum ditemukan lokasi pastinya.
Meskipun Kotaraja Majapahit mungkin tidak sepenuhnya hilang dari catatan sejarah, judul ini menekankan pentingnya penelitian dan pemahaman lebih lanjut mengenai kota tersebut sebagai bagian dari warisan Majapahit. Ini bisa menjadi dorongan untuk melanjutkan pencarian dan penelitian.
Menyertakan kata “Majapahit” dalam judul merupakan upaya untuk mengaitkan “The Forgotten City” dengan kekaisaran yang sangat dikenal akan kekayaan sejarah dan budayanya. Ini membantu kita untuk segera memahami konteks historis kota yang dimaksud.
Secara keseluruhan, “The Forgotten City of Majapahit” dihaharapkan merupakan judul yang tepat dan menarik untuk mengeksplorasi misteri dan tantangan terkait dengan penemuan dan pemahaman Kotaraja Majapahit. Dengan menambahkan “Majapahit” memperjelas hubungan historis dan memberikan konteks yang diperlukan untuk menarik perhatian bagi pengambil
Kebijakan dan para peneliti., sehingga kelak, suatu saat, rekonstruksi kota yang dilupakan ini dapat terwujudk, yang akan menjadi khasanah sejarah dan budaya bangsa. Semoga (LS)
(Bersambung)